MY BLOG

It's my blog...
i'm a cassiopeia...
i love TVXQ..DBSK..DBSG..THSK..JYJ..HoMin...

WELCOME...!!!! :D

Senin, 29 November 2010

Fanfic "My Baby" chap 3

Menghabiskan 24 jam di rumah adalah hal ke-2 yang sangat-sangat mem-bete-kan. Setelah beradu pendapat dengan si gendut. Itu sebutan Mika khusus dan hanya untuk asistennya yang cereweeettt...

"Bu, ini masalah serius." (aku masih umur 21 loohhh) "Jadi jangan dianggap remeh." Bila mata orang beriman, nyata bisa melihat hawa api yang kini menjalar di seluruh tubuh Mika. Mencoba tenang, "Saya gak pernah menganggap remeh semua hal, mau itu hanya sekecil pasir maupun sebesar tyrex.." Mulai jengah, "Jangan beranggapan semacam itu. Saya bukannya gak menyukai konsep yang kamu ajukan, tapi.." Suara pintu terbuka menghentikan kata-kata Mika, dan yang nyembul dari situ. Gunjo.

"Mengapa tak di coba dulu..kan tak ada salahnya?" Yup, sudah tau kn siapa yang dibelanya. "Ya tapi,,ah terserah kalian aja lah. Toh besok aku absen.." Putus asa dan memutuskan untuk bangkit dan keluar dari ruangan yang tadinya unik berubah jadi jijik. Gunjo tetap di dalamnya, ah peduli amat. Pikir Mika, terus melenggang dengan otak yang ruwet. Sampai tak menyadari sepasang mata coklat nan pekat memperhatikan nya walau dari kejauhan...Itulah yang terjadi 14 jam yang lalu.

Mungkin dengan searching google bisa lebih membantu menghilangkan rasa penat. Maka dia putuskan untuk bangkit dari kasur yang seakan memiliki magnet kuat untuk kembali menarik tubuh tinggi semampai itu agar kembali tidur. Tapi untung karna gaya gravitasi yang dimiliki Mika bisa melawan. wkwkwkw
"TVXQ.." Yup itulah yang dia ketik dan tak lama kemudian keluar banyak tab dengan berbagai news nya. Klik paling atas dan info yang cukup lengkap tentang TVXQ keluar. Dan dengan telaten di baca dan di simpan di otaknya yang alhamdulilllah dah pulih 98%.

"Hmm jadi si bos itu mirip sama yang namanya Kim JaeJoong. Kim nya koq pas sama juga? Tuhan emang punya kuasa yang gak pernah bisa di duga manusia. Pesona yang di berikan laptop nya, mampu membuat Mika bertahan di depan nya selama 5 jam ! Sibuk, ya..dia sibuk melakukan hal-hal yang membuat nya senang agar memory si gendut gak kembali mampir,,hehehe..

Tapi waktu itu gak pernah berhenti, kan? Seandainya hidup bisa di PAUSE untuk beberapa lamanya, mungkin hari ini dia gak bakalan kembali ke kantor yang ini-ini aja. Dan kembali melihat wajah bulet si Poka. Kalo aja dia bukan cewek, uuhh pasti udah aku gebukin. Bukannya menyombong tapi saat Mika SMA kelas 1 pernah ikut silat. Walaupun gak sampai pake sabuk hitam tapi kan udah punya pengalaman, kan?

"Kamu dipanggil bos." Gunjo yang tiba-tiba muncul dan menepuk bahu Mika, membuat si empu-nya bahu bergidik. Seakan nyawanya baru aja masuk ke raga-nya. "Egh..apa?" Si Gunjo menaikkan alis, "Hei, aku serius. Apa?" Mika membalik ke arah cowok keren tapi sok itu. "Kamu di suruh ke ruangan bos !" Tanpa basa-basi Mika memutar ke arah timur daya dari posisinya di barat daya. (Lengkap amat ya ampe arah angin)..hehe..

"Masuk." Eh tuh manusia emang dukun ya? Belum juga ngetuk pintu eh..udah di suruh masuk, hebat. Mika pun masuk tapi gak langsung duduk, seperti yang dia lakukan minggu lalu. "Hmm?" Bertanya lewat gerakan mata yang menuju ke arah kursi. "Eh, ya." Dan Mika pun duduk. "Dia cocok?" Hah, dia siapa? Batin Mika penasaran. "Maksud bos?" Jejung bangkit, tapi kini berjalan ke arah rak buku dan bukan ka arah Mika, seperti yang dia takutkan saat Rapat Personal dulu. "Poka, asistenmu." Kini mengambil buku tebal dan kembali duduk. "Hmm, cocok sih.." Merasa ganjil berkata cocok yang berarti klik. "Mau diganti?"

Keluar Kafe Mundo biasanya membawa hawa segar karna udah ngopi. Tapi setelah meneguk sekitar 4 cangkir kopi, toh hawa yang di rasakannya malah terasa sesak. Bukannya keturunan bengek tapi ini semua karna si bos Jejung...
"Mau diganti?" MAUUU ! Tapi terdengar jahat bila dia membuat seseorang kehilangan pekerjaan hanya karna Mika merasa gak cocok dengannya. "Saya gak punya hak, bos. Semua terserah bos aja." Walau Mika merasa ingin. "Saya gak mungkin mau mengganti kamu, itu sama aja melepas berlian ke jurang." Itu berarti bahwa si bos sangat membutuhkannya, bahkan meng-istimewakan-nya. Tapi bukankah itu terdengar bahwa dia di-istimewa-kan karna membawa keuntungan bagi perusahaan-nya.
"Jadi saya memilih untuk memecat-nya dari asistenmu dan menerimanya di posisi asisten Gunjo." Hahahaha (ketewa setan) Biar tau rasa tuh si sok. Gimana rasanya kerja sama bereng orang yang nyolot and nyebelin kayak dia. "Begitu ya.." Mika merasa senang namun tersembunyi di balik wajahnya yang mulai murung. "Ya, bisa kan bila malam nanti kita lanjutkan di Resto Jimbo?" Bos ngajak meeting lagi, tapi di resto? Jangan Ge-Er deh Mik, batin-nya menyahuti.

"Kudu pake apa nih?" Terus mengacak-acak lemari baju-nya. "Ini aja deh, peduli amat. Toh bukan Candelight Dinner juga." Dan-dan selama 15 menit dan siap meluncur dengan taksi yang memang di carternya saat keluar dari Kafe tadi. Kini malam yang penuh bintang siap melepas 1 buah gemerlapnya untuk mereka yang menginginkan Lucky Wish, yang mungkin Mika termasuk di dalamnya.

Tangan yang melambai, itu dia. Jejung memilih tempat duduk yang dekat dengan kolam renang dan cukup jauh jaraknya dengan pengunjung lainnya. Makin deg-deg-an aja hati Mika. Dengan langkah santai namun dag-dig-dug akhirnya dia sampai dan duduk tepat berhadapan dengan si pangeran yang sialnya hari ini ganteeeng banget ! Dia mengenakan tuxedo putih gading dan celana yang kayaknya terbuat dari kain katun berwarna hitam pekat.
Yang sungguh 180'  berbalik dengan gadis yang duduk di hadapnya. Hanya t-shirt warna biru gelap motif laut dan jins kelabu gelap model botol. Hellooo..jangan salahkan mereka yang menyempatkan untuk sekedar memberikan pandangan aneh pada dua anak manusia yang berbeda style. Bagai cincin permata dan kotak pembungkusnya.

TBC...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar