MY BLOG

It's my blog...
i'm a cassiopeia...
i love TVXQ..DBSK..DBSG..THSK..JYJ..HoMin...

WELCOME...!!!! :D

Minggu, 28 November 2010

Fanfic "My Baby" chap 2

Udah ada seminggu dia kembali bekerja seperti biasanya. Kembali mengurus konsep-konsep dengan gambar sketnya. Tapi dia seperti berbeda, merasa ada perubahan kecil yang berarti kini telah ikut mencampuri urusan kerjanya itu. Yaitu seorang asisten. Wow...sungguh sangat membantu, kan?! Tapi kenapa itu akan menjadi bibit dari masalah yang kini siap menerjang Mika sewaktu-waktu. "Mungkin hanya perasaanku saja." Sambil mengenyahkan pikiran jelek itu, dia putuskan untuk memesan kopi di Kafe Mondu favoritnya.

Hari minggu emang gak selalu menyenangkan. Bagi 98% orang pasti digunakan untuk berjalan-jalan bareng keluarga maupun teman-teman. Nah kalau keluarga kita jauh, dan sama sekali gak punya teman selain teman sekantor gimana dong? Pertanyaan itu sangat berlaku bagi Mika. "Gadis Penyendiri" atau "Gadis Kesepian" tentu jauh lebih baik daripada "Gadis Gila" ya kan? Semua disebabkan oleh pekerjaan yang menuntutnya untuk menghabiskan waktu dengan pensil serta penggaris. kalo pelukis gak pake penggaris, kan?

"Haaahhh.." Akhirnya selesai juga sket pertamanya. Ingat, ini baru pertama, belum yang kedua-ketiga-keempat dan seterusnya loohh..Fiiuuhhh. Dia gak pernah menyesal menerima pekerjaan macam gitu, hanya saja dia gak punya teman berbagi selain dengan Umma-nya. Pastinya lewat telepon, tapi kan rasanya pasti berbeda dengan bicara secara langsung. Tapi hidup adalah pilihan, dan dia telah memilih untuk merintis karir di negara orang, KorSel. Yang penuh dengan artis-artis dan gemerlap di dalamnya. Tinggal pintar-pintar si perantau-nya aja, kan?

Oh ya, ngomong-ngomong artis. Dia udah ketemu sama boyband yang beranggotakan 5 orang, cowok semua. Ganteng-ganteng banget dan lebih parahnya, salah satu anggota mereka wajahnya mirip si bos. Jatuh cinta pada pandangan pertama kali ya...setelah melihat mereka, Mika segera pulang dan search google. "Oh namanya TVXQ toh..Keren !" Dan itulah pertama kalinya dia mengenal boyband dan segala tetek-bengek nya. Dia menjadi fans TVXQ dengan nama CASSIOPEIA. "Semua bagus, tapi lebih bagus TVXQ karna aku suka, hehehe!" Ucapnya bangga.

Selesai cerita fans or apa lah itu. Sekarang kembali ke kehidupan nyata yang penuh dengan kesesakkan dan itu-itu aja. Jam 2 siang tepat waktunya untuk menjelajah supermarket. Tentu belanja mingguan, lo pikir nyerahin sembako ?! Setelah memasuki ruang besar yang penuh sesak dengan berbagai ranjang berisi macam-macam produk (koreksi: yang lebih banyak gak pentingnya). Pertama dia memasuki jejeran yang menyediakan keperluan mandi. "Sabun, Sampoo, Pasta and Sikat gigi. Cukup." Setelah semuanya masuk ke dalam keranjang yang dibawanya, dia menuju jejeran perlengkapan dan-dan. "Bedak, Roll, Lipgloss, Parfum, Masker, sip." Dan 1 jejeran yang kudu and musti dejelajahi, Makanan. Mika emang bukan tipe suka makan, tapi suka nyemil aja (emang apa bedanya? toh 2-2 nya sama-sama dikunyah).

Menghabiskan 30 menit di dalam supermarket masih mending daripada 30 menit dalam bus. Koq bisa? Ya bisa lah, bayangkan bila harus naik kendaraan panjang tanpa AC ?! OMG...panas cuy ! "Moga sempet.." Hendak mengumpat seorang yang telah membuatnya masuk ke dalam bus oven ini rasanya percuma aja, toh dia dah masuk ke dalamnya, kan?! Jadi yah sabaaarrrr...

Baru keluar dari supermarket HP-nya bergetar di saku kanan jins biru nya. "Kamu lagi dimana? Segera ke Kantor ya, bos nunggu. Bye !" Huuuhhh sekretaris centil itu gak ngebiarin Mika bicara atau sekedar balas bye. "STOP !" Tepat saat itu, bus berhenti dan seorang gadis bernafas lega karna bisa keluar dari sana hidup-hidup. Segera berlari tentu masih dengan barang belanjaan nya yang di bawa tangan kirinya. Sedangkan tangannya yang bebas mengelap peluh yang sejak tadi mengucur di pelipis dan dagunya.

"Hoossshhh..hoosshhh..ehmm, permisi.." Seakan mengucap permisi itu mengempiskan 1 kantung paru-parunya. Pintu terbuka dan seseorang dengan tampang acuh-tak-acuh menyambutnya. "Masuk." Tanpa tunggu dipersilahkan duduk, Mika berinisiatif melakukannya. Karna dia rasa kedua kaki dan paru-parunya lumpuh total. Jejung gak bersuara untuk protes dengan apa yang dilakukan bawahannya itu. Dia memutuskan untuk duduk di kursi besarnya yang dengan leluasa menatap orang yang duduk di depannya.

"Saya minta maaf karna mendadak." Ya ya ya...selalu saya maafkan. Eh, bentar deh. Tadi dia mengucap lebih dari 3 kata. Wow ! Sungguh keajaiban yang langka seperti halnya mendapati bintang jatuh di siang bolong. "Tak apa bos..jadi ada apa? ada masalah dengan kinerja saya?" Membenarkan posisi duduknya dan melirik ke arah tas belanjaan nya (nge-cek aja) lalu kembali menatap serius si cowok cuek yang sialnya hari ini ganteng banget. "Kamu tau soal Poka." Lama dia berfikir sampai akhirnya mengangguk, soalnya dia aja baru ingat kalo itu nama asisten nya sendiri. "Dia memberi laporan bahwa ada client yang protes." Wah, mata Mika membelalak, client yang mana tuh? Batin nya. "Dan saya putuskan agar dia yang menanganinya." Membenarkan posisi duduknya juga, "Bagaimana?"

Kesal, marah, muak, ber api-api pokoknya jadi 1 adonan dan menyebabkan kepalanya pusing berkeliling-keliling. Dengan langkah yang di hentak-hentakkan akhirnya dia sampai juga di rumah dengan selamat tak sentosa. "Bagaimana?" Jadi dia dipanggil mendadak yang dikiranya danger banget, ternyata hanya diminta berpendapat. What?! Mau nangis tapi takut gak bisa berhenti, mau marah tapi gak punya energi lagi, mau diam aja tapi hati bergejolak ingin segera dimuntahkan segala kekesalan yang ada. Pilihannya cuma 1. Tidur. Mingkin dengan itu, memory yang menyakitkan bisa ter-delete dan memory yang menyenangkan bisa ter-upload. Amin...


TBC....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar